KEPADA IBU PERTIWI
: reflexi hari sumpah pemuda 28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2011
- 83 tahun
Wahai ibu Pertiwi,
haruskah kami mengulang kembali sumpah itu di hadapanmu
bahwa sumpah kami ini bukan sumpah palsu ?
seperti kebanyakan sumpah pejabat negara
dan elite-elite politik di kursi tahta ,
bahkan kami seringkali memaki sumpah serapah
walau kadangkala kami sering ragu
karena sumpah kami, bukan sumpah Amukti Gajahmada
yang dengan semangat membaja ingin menyatukan nusantara,
dan terus terang kami hampir lupa sejarah bangsa
dengan gelora membara di rongga dada
bahwa kami bersumpah, tetap setia kepada tanah air tercinta
dengan pengorbanan segenap jiwa dan raga
walau hidup kami selalu menderita dan ternista
oleh lalimnya kebijakan penguasa yang terkesan lamban
mengatasi setiap persoalan yang ada
dan seolah-olah berpihak kepada kaum kapitalis besar semata
kami putra dan putri Indonesia
dari sabang sampai papua ,
berjanji !
dengan suara terbata-bata dan berlinang air mata ;
kami mengakoe :
satu nusa
satu bangsa
satu bahasa
Indonesia
@ senandung jiwa nyanyian pengembara @
Bintang Kejora , Pekanbaru , 28 Oktober 2011
0 Comments:
Posting Komentar