ANAK Anda demam? Ya, ini "penyakit" yang paling sering melanda si kecil.
Demam adalah saat suhu tubuh di atas normal. Patut dicamkan, suhu
normal manusia berkisar antara 36 sampai 37 derajat Celsius. Karenanya
Ibu perlu waspada bila suhu tubuh si kecil merayap, melampaui 37 derajat
Celsius.
"Kasus demam pada anak-anak dapat diindikasikan dari berbagai masalah kesehatan yang lebih serius yakni infeksi saluran napas, demam berdarah dengue, infeksi saluran pencernaan, campak, tifus, dan penyakit lain. Keadaan yang menyertai demam antara lain dehidrasi, peningkatan kerja jantung, peningkatan konsumsi oksigen, gangguan hormal, dan dapat memicu kejang," ungkap dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto (29) kepada Bintang. Demam juga memiliki gejala yang tidak spesifik.
"Kasus demam pada anak-anak dapat diindikasikan dari berbagai masalah kesehatan yang lebih serius yakni infeksi saluran napas, demam berdarah dengue, infeksi saluran pencernaan, campak, tifus, dan penyakit lain. Keadaan yang menyertai demam antara lain dehidrasi, peningkatan kerja jantung, peningkatan konsumsi oksigen, gangguan hormal, dan dapat memicu kejang," ungkap dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto (29) kepada Bintang. Demam juga memiliki gejala yang tidak spesifik.
Beberapa gejala tidak spesifik itu di antaranya lesu, nyeri otot,
sakit kepala, lemas dapat disertai dengan problem batuk dan kesulitan
napas. Dan pastinya, si kecil rewel. Bu, ada beberapa hal yang patut
diingat terkait demam. Demam itu gejala. Bukan penyakit. Cari
penyebabnya, bukan terburu-buru memberikan obat demam. Langkah
berikutnya, berikan kompres air hangat.
"Caranya, sediakan tempat kompres dengan air hangat bersuhu kira-kira
38 derajat Celsius. Lalu basahi handuk atau waslap dengan air hangat.
Saat mengompres, buka baju si kecil. Letakkan handuk di ketiak, lipatan
paha, dan dahi. Ingat, lipatan paha dan ketiak itu dilintasi pembuluh
darah besar yang dapat menyampaikan sinyal ke pusat pengatur suhu di
otak untuk menurunkan demam," demikian urai staf bagian Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Solo itu.
Bila handuk berkurang hangatnya, ulangi dengan membasahinya dengan
air hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak mulai menurun. Selesai
mengompres, seka bagian yang habis dikompres dengan cara menekan-nekan
kulit. Jangan menggosok. Gunakan handuk kering. Kenakan kembali baju si
kecil. Ganda mengingatkan agar para ibu memilih baju tipis dan longgar
untuk dipakai si kecil selama demam agar membantu meredakan demam
melalui proses penguapan.
"Yang bikin waswas para ibu jika anak demam, biasanya jadi susah
makan. Tidak perlu panik jika si kecil ogah makan. Siasati dengan
memberi minum air (teh) manis atau susu dengan kadar 50-60 persen dari
jumlah biasa atau sekitar 400 sampai 500 cc per hari. Umumnya anak yang
hipersensitif saluran cerna atau tipe pemilih menu mengalami sulit makan
saat demam selama 3 sampai 5 hari. Anda harus lebih sabar," Ganda
menukas. Ingat, demam adalah gejala.
Sebelum gejala menjalar ke kondisi yang lebih akut, para ibu biasanya
mulai memikirkan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama. Obat
dengan kandungan parasetamol dianggap aman jika dibandingkan dengan obat
penurun demam golongan lain. Bolehkah kita memberi si kecil parasetamol
untuk mengantisipasi panas berlebih? Efek samping parasetamol ke
saluran pencernaan minim.
"Obat dengan kandungan parasetamol dapat diberikan asal sesuai dosis
yang dianjurkan. Selalu baca petunjuk pada kemasan atau ikuti petunjuk
dokter spesialis anak Anda. Dosis yang dianjurkan 10 sampai 15 mg per
kilogram berat badan anak. Misalnya bobot anak 10 kg maka dosis yang
diberikan 100-150 mg dan dapat diberikan maksimal pada tiap 4 jam,"
lanjutnya.
Jika demam terus berlanjut, Anda perlu memikirkan kemungkinan membawa
si kecil ke dokter. Misalnya ketika demam bertahan lebih dari 72 jam
tanpa batuk pilek. Tidak mau minum sama sekali. Hanya mau minum sedikit
sampai akhirnya mengalami dehidrasi. Lalu perhatikan mata anak. Jika
terlihat cekung, Anda perlu waspadai. Gejala lain yang patut diwaspadai,
rewel disertai jeritan.
"Perhatikan pula kondisi si kecil jika mulai kejang, mengalami leher
kaku, sesak napas, muntah atau diare dengan frekuensi mencapai lima kali
sehari. Anda perlu membawanya ke dokter. Jika hal-hal ini belum
terjadi, pertolongan pertama dengan memberi obat yang mengandung
parasetamol dengan dosis tepat masih dianjurkan," pungkasnya.
dikutip penuh dari Yahoo Indonesia
0 Comments:
Posting Komentar