Lambang negara AS sarat dengan simbol kabbalis. Namun Tahukah Anda jika dibalik semua ini, terdapat cita-cita global kaum elit iluminati dan Rotschild sebagai dalangnya?
*
Lambang negara merupakan dasar filosofi suatu bangsa dan
negara. Di seluruh dunia maknanya selalu demikian. The Great Seal United
State of America pun demikian. Uniknya, dari seluruh negara yang ada,
hanya AS yang memiliki lambang negara dua sisi—bagai dua sisi dari
sekeping koin—dan seluruhnya ‘dihiasi’ simbol-simbol Kabbalah.
Amerika Serikat yang resmi berdiri pada tahun 1776, punya
Lambang Negara yang unik: satu sisi bergambar Burung Elang yang
mengembangkan sayap dan kedua kakinya mencengkeram anak panah dan daun
zaitun, sedangkan sisi lainnya bergambar piramida yang belum rampung.
Dalam tulisan-tulisan terdahulu di Eramuslim, juga di
dalam Eramuslim Digest edisi “The New Jerusalem”, telah dipaparkan
secara panjang lebar berbagai simbol Kabbalis ini, di antaranya begitu
banyak angka 13—angka suci kaum Kabbalis—di dalam lambang negara
tersebut yang direpresentasikan ke dalam berbagai jumlah simbol dan
angka yang ada.
Kita di sini tidak akan kembali mengulang apa yang sudah
pernah dimuat. Bagi yang ingin menyegarkan wawasannya tentang hal ini
silakan lihat di
/berita/tahukah-anda/amerika-adalah-negara-kabalis-2.htm.
Adalah Texe Marrs, dalam “Codex Magica: Secret Signs,
Mysterious, and Hidden Codes of Illuminati” (2013), menulis, “Simbol
pada segel kepresidenan sekilas tampak tidak sesuai dengan sejarah,
organisasi politik, dan warisan agama dari bangsa kita yang besar.
Sebuah piramida Mesir? Apa hubungannya dengan Amerika? Inskripsi latin
yang aneh? Mata aneh melihat semua yang diterangi oleh sinar matahari?
Janggal, memang…”
Marrs adalah warganegara Amerika Serikat dan seorang
Kristen yang taat. Lebih dari itu, Marrs juga bekerja sebagai asisten
profesor studi kedirgantaraan, mengajar Kebijakan Pertahanan Amerika,
sistem senjata strategis, dan mata kuliah yang berkaitan di University
of Texas di Austin selama lima tahun. Mantan perwira karir USAF (United
States Air Force) yang telah bertugas melayani negaranya di Vietnam,
Jerman, Italia, dan seluruh Asia ini sekarang dikenal sebagai salah satu
peneliti Kabbalah dan illuminati paling terkemuka.
Mengenai segel kepresidenan atau lambang negara AS,
masyarakat umum hanya mengetahui jika pada tahun 1776, selang beberapa
jam setelah Deklarasi Kemerdekaan secara resmi disahkan, sebuah komite
yang terdiri dari Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, dan John Adams
bertemu untuk merancang lambang negara ini. Mereka mengundang seorang
seniman, Pierre Eugene Du Simitiere, untuk bergabung dengan mereka dan
mempresentasikan karyanya.
Alkisah, dalam pertemuan itu rancangan Simitiere disetujui
secara aklamasi. Namun sayang, Kongres Kontinental menolaknya. Akhirnya
pada tahun 1782, atas permintaan Kongres, pakar simbol dan lambang
bernama William Barton didatangkan. Dengan bantuan Charles Thompson,
Sekretaris Kongres, Barton bekerja dan terciptalah bentuk lambang yang
seperti kita lihat sekarang.
Texe Marrs berkomentar singkat, “Apa yang dipaparkan di
atas adalah tentu saja versi resmi.” Pakar simbol yang pernah bertugas
di USAF sebagai Komandan Komunikasi Elektronika dan Unit Rekayasa ini
tahu jika sejarah resmi seringkali sudah diedit oleh tangan-tangan
kekuasaan sehingga sudah tidak murni lagi. Dari penelitiannya atas
banyak literatur dan berbincang dengan banyak pakar, Marrs mendapatkan
informasi berharga jika salah seorang klan Rotschild—lagi dan
lagi—ternyata berada di belakang pembuatan lambang negara yang tidak
lazim ini.
Menurut temuan Marrs, komite Franklin, Jefferson, dan
Adams, ternyata juga dibantu penuh oleh seorang pria misterius dari
Eropa dan tinggal di Philadelph. Pria itu bernama Haym Solomon. Jelas,
menurut namanya dia seorang Yahudi. Solomon merupakan seorang bankir
terkemuka yang dipercaya menjadi wakil Amerika bagi kerajaan bisnis
Rotschild di Eropa. Solomon telah membawa desain lambang negara yang
terdiri dari dua sisi yang seperti sekarang ada. Untuk menggolkan
rancangannya itu dia menyuap sejumlah politisi Amerika dan berhasil.
Rancangan segel kepresidenan atau lambang negara AS yang
dibawanya sesuai dengan tujuan illuminati di mana Rotschild menjadi
tokoh sentral dari gerakan persaudaraan sihir kabbalis internasional
ini.
“Walau mereka memiliki ambisi Yahudi dan Zionis, klan
Rotschild bukanlah penyembah Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru
Alkitab. Mereka mempunyai teologi Sabbatian Frankist, atau yang lebih
umum dikenal dengan teologi penyembah setan. Lucifer adalah tuhan
mereka,”tulis Marrs.
Lalu dia melanjutkan, “Mereka mencari (dan masih mencari
hingga sekarang) suatu utopia atau Kerajaan Yahudi di planet Bumi.
Kerajaan ini akan menjadi New Age penerus Babel atau Babilonia dan Mesir
Kuno. Ini akan menjadi bangsa yang berkuasa penuh yang akan, melalui
sihir dan intelek, menaklukan dunia. Amerika akan menjadi proksinya.
Amerika akan menjadi alter-egonya. Karena itu Amerika harus dibuat
menjadi sebuah negara Yahudi kabalistik.”
Agen Rotschild bernama Haym Solomon, membawa jutaan dollar
untuk suap. Sebagian dana itu dipakai untuk mendanai Kongres
Kontinental dan operasinya. Sebagian lagi masuk ke Departemen Keuangan
untuk membiayai Perang Revolusi, dan beberapa lagi masuk ke dalam
kantung para politisi.
Rotschild akhirnya berhasil menggolkan desain ciptaannya
sebagai segel kepresidenan atau lambang negara Amerika. “Walau beberapa
pihak yang mengenali elemen-elemen Masonik dan iluminis menentangnya..,”
demikian Marrs.
Anehnya, sisi piramida Masonik awalnya disembunyikan. Jadi
yang dipergunakan hanya satu sisi yang berganbar burung elang yang
menggenggam anak panah dan daun zaitun. Sisi yang disembunyikan ini,
yang memuat gambar piramida Masonik dengan All Seing Eyes—si mata
Horus—baru dikeluarkan ke tengah masyarakat pada tahun 1935 bersamaan
dengan diterbitkannya mata uang pecahan One Dollar. Franklin D
Roosevelt, Presiden AS yang juga seorang Mason derajat 33, yang
memerintahkan ini setelah lebih dari 150 tahun disembunyikan
rapat-rapat.
Texe Marrs, dan juga seluruh peneliti Illuminati dan
Kabbalah, sepakat jika negara Amerika Serikat memang didedikasikan
sebagai The Great Lodge of Freemasonry, rumah besar bagi gerakan
Kabbalis dunia, yang akan bekerja siang malam guna membangun apa yang
mereka sebut sebagai The New World Order, Tata Dunia Baru. Bagi yang ini
menyimak sejarah yang tersembunyi dari pendirian negara besar bernama
Amerika Serikat ini, silakan dapatkan Eramuslim Digest edisi “The New
Jerusalem”.
(Rizki Ridyasmara)
dikutip penuh dari: eramuslim.com
0 Comments:
Posting Komentar