malam-malam yang kau lalui tak pernah sepi
Oleh gemuruh angin yang menyesap di hutan-hutan
Di lembah-lembah angan , lalu singgah di pelupuk matamu
Engkau tak pernah berhenti mengurai mimpi yang tak pasti
Sehingga bayangan hitam serupa masa lalu menjelma mimpi buruk dalam gelisah tidurmu
Melumatkan setiap langkah yang kau tuju
Sementara setiap duka yang kau pendam tak jua hilang
Membatu di kamar dan ranjang impian
:bimbang
Seperti malam-malam yang singgah di hatimu
penuh gelap dan ditumbuhi semak berduri
Jemarimu memetik irama sunyi yang nyeri
Bagai terompet waktu, meniupkan sangkakala
Aroma kemboja menyengat jiwamu
Seperti raflesia, baumu menyengat di sunyi malam
Namun kau tetap kembang yang mengundang kumbang datang
di dalam rimba , tumbuh kegelapan
dan Kepedihan,
percikkan kegairahan
lalu kita terus memburu waktu mengejar bayang Yang hanyut
di selat-selat pelangi yang hanya serupa fatamorgana
sampaikah langkah kita menuju kesana di pelabuhan asmara
kadangkala kita lupa Sang Pemilik cinta diatas sana
selalu melimpahkan anugerah kepada umat manusia
Seperti hari-hari yang lalu
kau tekan cinta dalam-dalam
kau sulam rindu diam-diam
Bagai cahaya lampu nion yang terang di pundakmu
Kau cerca dan kau maki cintamu sendiri
Hingga gelorapun terkulai lelap dalam tidurmu
sementara aku tak henti membaca arahku sendiri
padamu ya juga pada-Mu ya Robbil 'izzati
@ senandung jiwa nyanyian pengembara @
Bintang Kejora II , Pekanbaru Riau Juni 2011 ( pondok aksara )
0 Comments:
Posting Komentar