Kamis, 28 Juli 2011

Kamis, Juli 28, 2011



SEMBAKO
( senandung rakyat jelata ) menurut data BPS yang berhasil dikutip penulis , orang miskin di seluruh pelosok tanah air Indonesia jumlahnya mencapai +-40 % dari jumlah populasi rakyat Indonesia yang berkisar 300 juta jiwa ( itu menurut data sensus, belum termasuk warga yang tak terdata )


sejak harga sembako melambung tinggi
nyaris gula dan kopi tak terbeli
begitupun beras dan lauk pauk nyaris tak terpenuhi,
apatahlagi bulan Ramadhan dan Hari Raya nanti
harga-harga semakin tak terkendali
sementara roda ekonomi sedang terpuruk
orang-orang pada mengutuk
bagaimana hati tak akan nyeri ??


sungguh terasa mahal biaya hidup di zaman kini
sandang ,pangan dan papan tiada tercukupi
apatah lagi untuk orang-orang yang kekurangan materi
sedangkan gaji dan penghasilan ekonomi tak mampu didaki
harga sembako bagaikan lahar panas kian melaju di puncak merapi,
seperti erupsi melelehkan nafsu serta kemampuan untuk membeli
angan-angan memperoleh mobil ,rumah sandang yang yang cukup
dan kebutuhan pangan membara membakar diri
sementara negara yang semestinya menanggung biaya hidup
rakyat miskin dan orang-orang terlantar hingga kini
belum maksimal terealisasikan, masih jauh dari harapan


siapa tak nyeri ? . . .


oh ,mereka para penguasa dan pengusaha
semakin merajalela menguras keringat mereka
buruh ,petani serta karyawan pabrik
siang dan malam bekerja peras keringat banting tulang
apa yang bisa ditakar dari setiap UMR dan UMP mereka ?
kecuali hanya cukup untuk makan
sedangkan biaya anak sekolah kian mencekik ,
yang mereka sendiri lupa
entah kapan biaya itu semakin jauh saja dari pendapatan mereka
besar pasak daripada tiang, sedangkan nasib semakin jalang
seperti halnya cinta juga ongkosnya tinggi
seperti hantu selalu membuat ngeri
sementara perilaku korupsi dan kolusi para politisi
serta pejabat negara semakin merajalela di setiap instansi
mereka kehilangan akal budi dan hati nurani
hingga para penyair pun gerah melahirkan beribu puisi
sebagai wujud mengapresiasikan diri
menyikapi dilema geliat perekonomian masa kini


siapa yang tak merasa nyeri ???


0 Comments:

Posting Komentar