Ditulis oleh Mustofa Bisri Friday, 24 February 2006
selama ini di negerimu manusia tak punya tempat kecuali di pinggir-pinggir sejarah yang mampat
inilah negeri paling aneh dimana keserakahan dimapankan kekuasaan dikerucutkan kemunafikan dibudayakan telinga-telinga disumbat harta dan martabat mulut-mulut dibungkam iming-iming dan ancaman
orang-orang penting yang berpesta setiap hari membiarkan leher-leher mereka dijerat dasi agar hanya bisa mengangguk dengan tegas berpose dengan gagah di depan kamera otomatis yang gagu
inilah negeri paling aneh negeri adiluhung yang mengimpor majikan asing dan sampah negeri berbudaya yang mengekspor babu-babu dan asap negeri yang sangat sukses menernakkan kambing hitam dan tikus-tikus negeri yang angkuh dengan hutang-hutang yang tak terbayar negeri teka-teki penuh misteri
selama ini di negerimu kebenaran ditaklukkan oleh rasa takut dan ambisi keadilan ditundukkan oleh kekuasaan dan kepentingan nurani dilumpuhkan oleh nafsu dan angkara
selama ini di negerimu manusia hanya bisa mengintip masalahnya dibicarakan menghabiskan anggaran oleh entah siapa yang hanya berkepentingan terhadap anggaran dan dirinya sendiri
selama ini di negerimu anginpun menjadi badai matahari bersembunyi bulan dan bintang tenggelam burung-burung mati bunga-bunga layu sebelum berkembang dan tembang menjadi sumbang puisi menjadi tak indah lagi
yang tersisa tinggal doa dalam rintihan mereka yang tersia-sia dan teraniaya untunglah Allah Yang Maha Tahu masih berkenan memberi waktu kepadamu untuk memperbaiki negerimu dari kampus-kampusmu yang terkucil Ia mengirim burung-burung ababil menghujani segala yang batil dengan batu-batu membakar dari sijjil dan pasukan bergajah abradah kerdil bagai daun-daun dimakan ulat beruntuhan menggigil
di negerimu kini telah menyingsing fajar peradaban baru jangan tunggu, ambil posisimu proklamasikan kembali kemerdekaan negerimu
*) Puisi-puisi di atas diambil dari kumpulan puisi "Gelap Berlapis - Lapis" Penerbit : Yayasan 'Al-Ibriz' Rembang bekerja sama dengan Fatma Press Jakarta Cetakan I - September 1998. Hak cipta pada pengarang. Last Updated ( Friday, 24 February 2006 )
0 Comments:
Posting Komentar