Sabtu, 28 Mei 2011

Sabtu, Mei 28, 2011



RIMBA MALAM
( puisi )

Kemana akan ku sandarkan gelora cinta di dadaku
Sedangkan rindu ini tak mungkin ku campakkan
Selalu bergelayut di detak jantungku
Dan wajahmu bagai cahaya rembulan
Menyusup ke dalam kisi-kisi jendela
Menancap ke dinding kamar
menari-nari dipelupuk mataku

"kita telah lama tak menandai almanak menghitung sisa waktu yang terbuang dalam bimbang"

engkau serupa bayang fatamorgana
antara ada dan tiada wajahmu selalu tergenang
pada pucuk-pucuk malam nan rembang
disaat aku terhanyut dalam remang-remang
seketika gemuruh di dadaku
lenyap ditelan keheningan malam


Sementara tiang jiwaku bergetar
seperti camar yang bertengger di tiang perahu
Menahan gigil gemuruh angin lalu...
Dan rindu ini membawaku tersesat di rimba malam
Aku mencari arah tujuan cahayamu
Pada gemerlap cahaya-nya
Di Lorong lorong labirin kesunyian

Lalu bayangmu pun hilang bersama deru angin
Samar samar ku dengar suaramu
Tawa dan senyummu menyeretku menerawang
Diantara embun dan pendar cahaya rembulan
Di kulit kayu dan pucuk dahan
Aku seperti camar yang tersesat di belantara keheningan


@ Senandung jiwa nyanyian pengembara@

0 Comments:

Posting Komentar