Minggu, 29 Mei 2011

Minggu, Mei 29, 2011





DI DALAM SECANGKIR KOPI

(puisi )

Di dalam secangkir kopi ini ku aduk-aduk segala resah
hatiku basah jiwaku merekah di tanah amanah
ku Larutkan gula cinta yang bergelora di dada
Ku tuangkan malam dan gigil angin hingga rasa kopi ini semakin lengkap sudah

Lalu ku seduh panasnya air gejolak di rongga jiwa

Oh deru malam yang hening , hujan tak jua turun
Irama sunyi memecah bagai suara seruling sayup sayup mengalun
Kabut dan debu larut dalam polusi cuaca mencengkram
Menghardik kelam suhu mencekam
Dalam kecamuk hiruk pikuk kota , dimana hutan belantara menjadi aksara hampa
Oh tanah rantau , usia semakin lampau

Di jiwaku yang penuh dendam, ya dendam rindu dan kedamaian
Ku petik dawai kesunyian , adakah di ujung malam akan ku temui pijar pijar jiwa
yang menghunus arus rindu dan dendam asmara
Di dalam secangkir kopi
Ku teguk lagi dan lagi hawa malam hingga resah di dada semakin bergolak
Menepis sepi dan gigil angin berhembuslah segala ingin
Oh tanah rantau , jejak usia kian lampau
Dalam risau gemerlap kota semakin memukau di tanah rantau
: Pelalawan


 @ senandung jiwa nyanyian pengembara @
Bintang Kejora II , Mei 2011






0 Comments:

Posting Komentar