SAJAK RANTAU ( BERAKHIRAN RIMA “ANG “ )
Aku adalah seorang peziarah di rantau orang
Mengadu nasib di kota tujuan para petualang
Pelalawan tanah amanah kota berkembang
Tanah pusaka leluhur nenek moyang
Di kampoeng halamanku kota bertuah kota terbilang
Tuah sakti hamba negeri melayu tak akan hilang
Bumi serumpun melayu yang bermarwah datuk hulubalang
Di tanah ibu, tempat dimana aku tumbuh dan berkembang
Aku merasa seperti seorang pendatang
orang terbuang tak terpandang tak pun akan dikenang
Hanya dipandang selayang orang lalu lalang
Seperti ilalang yang bergoyang hangus terpanggang
Aku pun seperti buih di lautan terombang ambing di hempas gelombang
Tak surut riak ke tepi tak hanyut ombak yang pasang
Bujang melayu yang jalang menjadi petualang bukan hulubalang
Atau serupa musang yang menyelinap di antara semak ilalang
Akupun seperti Adam yang terbuang mencari Hawa yang hilang
Di gurun pasir yang tandus gersang
Tak pun aku disebut apalagi dikenang
Berkelana mencari sekeping hati yang hilang
@ senandung jiwa Nyanyian pengembara @
BK II , 15 mei 2011
0 Comments:
Posting Komentar