DIUJUNG MALAM
Bagaikan pohon cemara yang gigil di hutan rimba,
diujung malam, Kau dekap sepi sendiri ,mengibas deru angin
kau lupa jauh perjalanan ,
tak lagi mengenang segala janji
dan tak tau arah Pulang
tempat kau tambatkan perahu harapan
Sementara kau abaikan sendiri jejak kakimu yang terluka
telah menjadi rumput belukar dan ilalang yang menyemak dihatimu
Begitu keras nya hatimu hingga Kau biarkan batu tumbuh membeku,
Sedangkan luka di dadamu belum jua kau obati .
lalu kau pendam dimana kesedihanmu , dimana kau pendam ?
Seperti cemara yang mengutuk sepi ,kau kubur rindu-rindu yang Berkabut di matamu
seperti belati menikam jantung, kau biarkan luka semakin berdarah , semakin berdarah
” Lalu kau kubur semua angan dalam mimpi burukmu ” .
dan apa yang meski ku sampaikan pada rembulan,
sedangkan cuaca tak selamanya kemarau dan tak selamanya hujan
Tak ada yang bisa ku lukiskan di kanvas malam
Pada dinding yang menyimpan sunyi
pada angin yang menimbun masa silam
Dan akupun lelap melipat mimpi di ujung malam
Bintang Kejora II ( akun facebook ) , November 2010
0 Comments:
Posting Komentar