JEJAK KENANGAN
ku kayuh sepeda rindu menyelusuri jejak kenangan masa purba
setengah imajiku menerawang di cakrawala peristiwa
mulut terbungkam senyummu dan kata-kata tak bisa lagi dieja
seakan bayangan senda gurau itu dan bujuk rayu
melintas di pelupuk mataku saat angin bertiup perlahan seketika,
aku terdiam membaca cuaca
telah sekian lama musim terperangkap dalam dekapan hening malam, tanpa cahaya yang berpendar , dadaku memar
terbentur jalan berliku, masih tersisa setengah perjalanan yang belum lunas dan sampai untuk kita lewati
masihkah kau pendam segala kenangan yg tergenang?, kasih
kau yg tak pernah lalai membelai syahdu
menggenggam janji melumat aroma biru
saling melingkarkan jemari rindu
aku serupa tiang kapal yang bergetar diterpa laju angin
menepis segala ingin , bagai lambaian daun-daun pohon beringin
bahkan kursi yang pernah kita duduki , telah menjadi saksi
kini berlumut dan membeku di sudut taman ini
berpagut dalam pelukan rembulan pasi
o, beginikah rasanya irama rindu serupa irama sakaratul maut
menggelinyang desah-desah maut
barangkali kau masih ingat , ketika itu kita lalu berkelebat
menuntaskan impian rindu yang membuncah,
semua menjadi basah menjatuhkan peluh yang gelisah
saat angin sepoi-sepoi berhembus membelai geliat malam,
hitam kita terperangkap dalam gelap...
masihkah ada sisa-sisa butiran cinta di telaga jiwa
untuk kita kayuh perahu cinta yang telah lama tenggelam
di masa silam ...
nafas waktu begitu cepat berhembus
menyisakan bulir-bulir kisah yang terpendam di hamparan senja
kekasih ;
pintu Ramadhan tak lama lagi akan terbuka
mengetuk hati kita
kasih ...
bukalah pintu maafmu untuk setumpuk dosa serta kesalahan
agar Ramadhan kali ini membawa berkah untuk kita
amiinn, semoga
@ senandung jiwa nyanyian pengembara @
Bintang Kejora II, Juni 2011
0 Comments:
Posting Komentar