Selasa, 15 November 2011

Selasa, November 15, 2011



hayy ...
Jangan kalian umbar emosi tanpa kendali
Di jalan-jalan, di gedung gedung pengadilan
Di perapatan lampu merah mulut kalian berapi-api
Berteriak memecah langit mengumpat kebathilan
memaki perilaku korupsi dan koruptor
Sehingga kalian mencaci mengeluarkan kata-kata kotor


Untuk apa kalian menabur badai menjadi teroris
Menanam niat balas dendam bertindak sadis
Demonstrasi menuntut kedilan berlagak bengis
Menyampaikan aspirasi dengan cara anarkis
Berhadapan dengan aparat berseragam pagar betis
bahkan diam-diam Merakit bom untuk diledakkan
sebab kalian merasa di negeri ini sudah sulit mencari keadilan
bukankah itu juga perilaku yang merugikan ?


Di negeri ini sudah lazim dengan bencana
Bencana alam bencana moral bencana keyakinan agama
Kalian mengutuk perilaku korupsi pejabat negara
Ah, itu karena kalian belum dapat kesempatan saja


Di televisi Para pengamat cuap-cuap meradang
Seolah-olah di luar sistem mereka mencerca begitu gampang
Jika diberikan jabatan dan peluang
Belum tentu jua lebih baik daripada sekarang


Bukankah dari dulu perilaku korupsi kolusi dan nepotisme
telah mendarah-daging Dalam keseharian kita ?
Dari urusan kecil hingga urusan besar
Dari hal-hal detail hingga sesuatu yang mendasar
dari urusan KTP hingga surat-surat berharga
dari mengurus surat-surat tanah hingga surat nikah
Semasih menjadi orang kecil tak memiliki jabatan
Hingga setelah menjabat kalian melakukan hal yang sama

Lalu kenapa kalian sekarang mengutuk mereka dengan berbuat nista
lalu apa bedanya kalian dengan Para koruptor yang telah menilap uang negara
Bukankah sudah ada aparat penegak hukum sebagai abdi negara
Yang menyingkap dan menggulung mereka ?


Barangkali kalian sudah tahu
Perilaku korupsi orang tak tahu malu
Menggadaikan iman dan harga diri
untuk memenuhi ambisi memuaskan nafsu birahi

Uang mempu membutakan mata
Tak pandang bulu itu siapa
Dari kaum kapitalis hingga para ulama
Sudah banyak yang dijebloskan dalam jeruji penjara


Uang mengatur segalanya
Uang mampu menggelapkan mata
Bahkan mampu membutakan hati nurani kita
Tak pandang ia itu orang biasa atau ulama
Semua sudah terbukti adanya
Jika tak mampu menjaga iman dan taqwa
Bermain api bermain mata berbuat nista
Sungguh celaka hidup di atas dunia
didera cambuk api di akhirat kelak oleh sang Pencipta

Banyak sudah para demonstran yang dahulu idealis
Berjuang semasa masih kuliah jadi aktivis
Lalu setelah duduk menjadi pejabat
Terjebak lingkaran setan Berperilaku bejat


Alangkah baiknya kita yang tak bisa melakukan apa-apa
Hanya menjadi rakyat biasa
hindarilah perbuatan nista
Belajar Menjaga diri dari perilaku menumpuk dosa
Tunjukkan dan katakan kepada mereka
Bahwa itu perilaku tak benar dan nista adanya
Alloh maha kuasa serahkan semua kepadaNya
Jika Dia berkehendak siapapun akan memperoleh Nur hidayah dari-Nya





@ senandung jiwa nyanyian pengembara @

0 Comments:

Posting Komentar