Jika sudah jelas bagimu wahai saudaraku muslim… tentang keutamaan beramal di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah mengalahkan hari-hari yang lain dan musim-musim ini merupakan karunia dan ni’mat dari Allah atas hambaNya, juga kesempatan yang besar yang wajib untuk dimanfaatkannya, maka harus menjadi perhatian anda untuk mengkhususkan sepuluh pertama bulan Dzulhijjah ini dengan menambah perhatian dan keseriusan untuk memerangi jiwamu dengan ketaatan, memperbanyak amal kebajikan dan berbagai ketaatan. Seperti itulah dahulu keadaan para salafus shalih dalam musim-musim seperti ini.
Berkata Abu Utsman An-Nahdi: “Mereka (yakni para salaf) selalu mengagungkan sepuluh hari yang tiga: Sepuluh yang terakhir dari Ramadhan, sepuluh yang pertama dari bulan Dzulhijjah dan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram.”
Diantara amalan yang disunnahkan bagi seorang muslim untuk memperhatikan dan memperbanyak melakukannya pada hari-hari ini adalah :
1. Menunaikan ibadah haji dan umrah. Keduanya adalah yang paling utama dari amalan yang dilakukan pada sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, barang siapa yang diberi kemudahan untuk menunaikan ibadah haji atau ke Baitullah atau menunaikan dengan cara yang sesuai maka balasannya adalah surga karena sabda Rasulullah :
اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إلاَّ الْجَنَّةُ . متفق عليه
“Dari umrah yang satu ke umrah berikutnya adalah penebus dosa diantara keduanya dan haji yang yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (Muttafaqun alaih)
Haji yang mabrur adalah haji yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah yang tidak dicampuri dengan dosa dari riya, mencari popularitas, perkataan keji dan fasiq serta dipenuhi dengan amalan yang shalih dan kebajikan.
2. Berpuasa. Berpuasa juga masuk dalam jenis amalan shalih bahkan termasuk yang lebih utama. Allah ta’ala telah menyandarkan kepada diriNya karena kedudukannya yang mulia dan ketinggian nilainya, Allah berfirman dalam hadits qudsi:
“Semua amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa maka itu untukKu dan Aku yang akan membalasnya.”
Nabi telah mengkhususkan puasa di hari Arafah (tanggal sembilan bulan Dzulhijjah), diantara sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan tambahan perhatian, diantara keutamaannya adalah beliau bersabda:
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Karena disunnahkan bagi setiap muslim untuk berpuasa tanggal sembilan Dzulhijjah karena Nabi menganjurkan untuk beramal shalih pada hari itu. Imam Nawawi rahimahullah berpendapat tentang sunnah berpuasa di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, beliau mengatakan: “Berpuasa di hari-hari itu adalah sunnah dan sangat sunnah.”
3. Sholat. Sholat adalah ibadah yang paling mulia, paling agung dan paling banyak keutamaannya, karenanya wajib bagi setiap muslim untuk menjaganya pada waktunya dengan berjamaah. Dianjurkan untuk banyak menunaikan sholat-sholat sunnah pada hari-hari itu, karena hal itu merupakan pendekatan diri kepada Allah yang paling utama. Rasulullah bersabda dengan apa yang beliau riwayatkan dari Rabbnya: “Senantiasa hambaKu mendekat kepadaKu dengan hal-hal sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)
4. Mengumandangkan Takbir, Tahmid, Tahlil dan Dzikir. Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma dari Nabi bersabda: “Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintaiNya untuk beramal pada hari-hari itu dari pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah dari tahlil, takbir dan tahmid.” (HR. Ahmad)
Imam Bukhari berkata: “Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma keluar ke pasar pada sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, keduanya bertakbir maka orang-orangpun bertakbir bersama keduanya. Beliau mengatakan: Dahulu Umar bin Khathab bertakbir di kubbahnya di Mina pada hari-hari itu, juga beliau lakukan selepas sholat, di atas tempat tidurnya, ditendanya, di majlisnya dan di tempat beliau berjalan pada hari-hari itu semuannya.”
Disunnahkan bagi setiap muslim untuk mengeraskan suaranya dalam bertakbir pada hari-hari itu, dan hendaknya jangan bertakbir bersama (koor) karena yang seperti itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah juga tidak seorangpun dari para salaf, dan yang sunnah adalah masing-masing bertakbir sendiri.
5. Bershadaqah. Bershadaqah merupakan amalan shalih yang disunnahkan bagi setiap muslim memperbanyak melakukannya di hari-hari itu, Allah ta’ala telah menganjurkan dalam firmanNya : “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (Al Baqarah : 254)
Rasulullah bersabda : “Tidak akan berkurang shadaqah dari harta.” (HR.Muslim)
Masih banyak amalan yang disunnahkan untuk memperbanyakan melakukannya pada hari-hari itu, menambah dengan yang sudah disebutkan, maka akan kami sebutkan sekedar untuk mengingatkan diantaranya : Membaca Al Qur’an dan mempelajarinya, istighfar, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung hubungan silaturrahim dan kekerabatan, menebarkan salam, memberi makan, mendamaikan diantara manusia yang berseteru, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, menjaga lidah dan kemaluan, berbuat baik kepada tetangga, memuliakan tamu, infaq di jalan Allah, mengambil sesuatu yang mengganggu orang lewat di jalan, memberi nafkah kepada istri dan keluarga, mengurus anak yatim, menjenguk orang sakit, membantu meringankan kebutuhan saudaranya, bershalawat atas Nabi , tidak mengganggu kepada kaum muslimin, lembut terhadap bawahannya, menghubungkan kawan-kawan kedua orang tua, mendo’akan saudaranya di saat tidak bersamanya, menunaikan amanah, memenuhi janji, berbuat baik kepada bibi dan paman dari ibu, menolong orang yang kesulitan, menahan pandangan dari yang diharamkan Allah, menyempurnakan wudhu, berdo’a diantara adzan dan iqamah, membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at, pergi ke masjid dan menjaga sholat berjamaah, menjaga sholat sunnah rawatib, selalu mengerjakan sholat ied di mushola ied (tanah lapang), berdzikir setelah selesai sholat, selalu mencari pekerjaan yang halal, kasih sayang terhadap orang-orang lemah, selalu berbuat baik dan menunjukkan kepada kebaikan, hatinya selalu bersih dan meninggalkan kekerasan, mengajari dan mendidik anak-anak dan bekerja sama dengan kaum muslimin dalam kebaikan. Wallaahu a’lam.
Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad keluarganya dan para sahabatnya.
Sumber : portal-ilmu.net 11 - 2011
Oleh : Ustadz Muhammad Na’im, Lc.
0 Comments:
Posting Komentar